Tercatat ada pembacaan puisi oleh Heri Mastari, Anto Narasoma dan Jaid Saidi. Heri Mastari membawakan dua puisi karyanya berjudul "Setan" dan "Biadab". Sementara Anto Narasoma dan Jaid Saidi membawakan puisi buah karya WS Rendra.
Juga tampil penyanyi Tulisman diiringi Uyung, membawakan lagu "Bujang Tembok-an," suasana pun cair dan semakin meriah.
Baca Juga: Balai Pertemuan atau eks KBTR Diresmikan jadi Gedung Kesenian
Dipandu MC Teguh Ireng dan Dina Tanjung, even perdana ini kian semarak dengan tampilan Dafa Alif bersama Ewa Art Movement.
Untuk menunjukkan puji syukur, sebelum para seninam tampil, dimulai dengan doa dan pembacaan yassin bersama sebagai bentuk syukur telah dianugerahkannya Gedung Kesenian Palembang kepada para seniman yang selama ini memang merindukannya.
Selama kegiatan berlangsung, para seniman seni rupa juga melakukan demo lukis di teras gedung. Selain memajang karya yang sudah jadi, mereka pun menunjukkan kebolehannya menari-narikan kuas di atas kanvas.
Baca Juga: Palembang Darurat Cagar Budaya, Kok Bisa? Ini Beberapa Cagar Budaya yang Memprihatinkan
Tampak diantaranya, Rudi Maryanto memindahkan wajah seorang penari ke atas kanvas. Dan mengundang perhatian pengunjung. Selain itu, beberapa pelukis komik juga memindahkan beberapa objek menggunakan kuas dan cat.
Dan terakahir, penampilan dari Pasukan Artis Komedi Indonesia (PASKI) Palembang yang dimotori Cek Wan dan Ryan, menghibur dengan banyolan-banyolannya.
Tampak hadir di pembukaan ini para seniman, diantaranya, Wan Ahmad (pencipta lagu Cup Mak Ilang), Edi Male (pencipta lagu Ayam jago), Lina (penari), Toton Dai Permana (penulis), Bebi Johan Saimima (penyanyi), Usa Kismada (pelukis), juga hadir Hernoe Roesprijadji (tokoh Palembang). Dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumsel Cahyo Sulistianingsih, dan perwakilan dari Dinas Kebudayaan Palembang, Isnayanti Safrida.
Artikel Terkait
Palembang Darurat Cagar Budaya, Ini Penilaian Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya Terhadap Pemkot Palembang
Palembang Darurat Cagar Budaya, Tuntutan Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) kepada Wako Palembang
Balai Pertemuan atau eks KBTR Diresmikan jadi Gedung Kesenian
Susanto Azis, KeTua Komisi V DPRD Sumsel: Seniman Butuh Gedung Kesenian Bukan Hal Aneh
Benarkah Pelestarian Cagar Budaya di Palembang Bak "Jauh Panggang dari Api?"
Palembang Darurat Cagar Budaya, Kok Bisa? Ini Beberapa Cagar Budaya yang Memprihatinkan
Komisi IV DPRD Palembang Setuju Balai Pertemuan Dijadikan Gedung Kesenian
5 Alasan Mengapa Balai Pertemuan Harus Dimanfaatkan sebagai Gedung Kesenian Palembang
Klimaks Aksi AMPCB, Walikota Palembang H Harno Joyo Sepakat Jadikan Balai Pertemuan sebagai Gedung Kesenian
Balai Pertemuan jadi Gedung Kesenian, Dinas Kebudayaan Surati BPKAD Minta Persetujuan Tertulis Wako
Sah, Balai Pertemuan eks KBTR Menjadi Gedung Kesenian Palembang
Hadiah Besar Bagi Seniman Palembang, Sekretariat DKP dan Gedung Kesenian
Gedung Kesenian Palembang Hidupkan Gairah Berkesenian
Resmikan Penggunaan Gedung Kesenian Palembang