"Dan mulai hari ini, kita akan terus ramaikan Gedung Kesenian Palembang ini," ujarnya.
Baca Juga: Suparman Roman: Balai Pertemuan Selayaknya Dimanfaatkan sesuai Peruntukannya
Disebutkannya juga bahwa meramaikan Gedung Kesenian Palembang ini merupakan komitmen bersama saat audiensi dengan Walikota Palembang H Harnojoyo saat diserahkannya eks Balai Pertemuan sebagai Gedung Kesenian Palembang kepada para seniman dan budaya.
"Karenanya, mari kita ramaikan dengan aktivitas berkesenian. Karena pemerintah memang tidak bisa tanpa melibatkan seninam. Kedepannya, dengan dukungan dana, mulai untuk renovasi hingga sarana dan prasarana yang memadai, kita harapkan Gedung Kesenian Palembang ini bisa lebih menunjukkan keberadaan seniman. Bersama DKP juga telah diproses Perwali yang mengatur regulasi berkesenian. Sehingga siapapun walikotanya, kesenian akan tetap tumbuh dan mendapat perhatian," jelasnya.
Sekretris DKP yang juga Ketua Panitia pelaksana, Qusoi menyampaikan bahwa even Munggah Budaya ini merupakan even 'pecah telok" yang akan dilanjutkan dengan even berikutnya.
Baca Juga: Gedung Kesenian Palembang Hidupkan Gairah Berkesenian
"Setelah ini, DKP akan berkegiatan Sepekan Seni, yang sudah merupakan kalender tetap, di Gedung Kesenian Palembamg ini. Hidup seniman, Gedung Kesenian Palembang ini adalah milik wong Palembang. Tempat dan pusat berkesenian," tambahnya.
"Selama ini, memang ada Taman Budaya, tapi itu punya Pemprov Sumsel, dan letaknya lumayan jauh di Jakabaring," tambahnya.
Para seniman dan budayawan Palembang menyambut kehadiran Gedung Kesenian ini dengan sukacita. Karena memang untuk mendapatkannya tidak dengan mudah.
Baca Juga: Hadiah Besar Bagi Seniman Palembang, Sekretariat DKP dan Gedung Kesenian
Butuh perjuangan yang ditunjukkan oleh Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB). Dimulai dari rasa miris terhadap keberadaan eks cagar budayayang kondisinya tidak terawat sehingga diangkatlah tagar #Palembangdaruratcagarbudaya.
Pasca diserahkannya eks Balai Pertemuan ke para Seniman dan menjadi Gedung Kesenian Palembang, upaya meramaikan Gedung ini dimulai dengan even Munggah Budaya.
Pembukaanya yang dilhadiri SMB IV Fauwas Prabudiraja dan para undangan lainnya diwarnai aktivitas seni.
Baca Juga: Resmikan Penggunaan Gedung Kesenian Palembang
Mulai dari penyambutan kehadiran tamu undagan dengan atraksi silat khas Palembamg (kuntau), juga ada iringan syarofal anam. Sehingga kegiatannya menjadi sakral dan menunjukkan ciri khas. Lalu, para senimkan pun tampil mempertontonkan kemampuannya.
Artikel Terkait
Palembang Darurat Cagar Budaya, Ini Penilaian Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya Terhadap Pemkot Palembang
Palembang Darurat Cagar Budaya, Tuntutan Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) kepada Wako Palembang
Balai Pertemuan atau eks KBTR Diresmikan jadi Gedung Kesenian
Susanto Azis, KeTua Komisi V DPRD Sumsel: Seniman Butuh Gedung Kesenian Bukan Hal Aneh
Benarkah Pelestarian Cagar Budaya di Palembang Bak "Jauh Panggang dari Api?"
Palembang Darurat Cagar Budaya, Kok Bisa? Ini Beberapa Cagar Budaya yang Memprihatinkan
Komisi IV DPRD Palembang Setuju Balai Pertemuan Dijadikan Gedung Kesenian
5 Alasan Mengapa Balai Pertemuan Harus Dimanfaatkan sebagai Gedung Kesenian Palembang
Klimaks Aksi AMPCB, Walikota Palembang H Harno Joyo Sepakat Jadikan Balai Pertemuan sebagai Gedung Kesenian
Balai Pertemuan jadi Gedung Kesenian, Dinas Kebudayaan Surati BPKAD Minta Persetujuan Tertulis Wako
Sah, Balai Pertemuan eks KBTR Menjadi Gedung Kesenian Palembang
Hadiah Besar Bagi Seniman Palembang, Sekretariat DKP dan Gedung Kesenian
Gedung Kesenian Palembang Hidupkan Gairah Berkesenian
Resmikan Penggunaan Gedung Kesenian Palembang